R.
FISCHER, The Genetical Theory of Natural Selection, Clarendon Press,
1930.
R.
NELSON & S. WINTER, An Evolutionary Theory of Economic Change,Harvard
University Press, 1982.
M.
GEN & R. CHENG, Genetic Algorithm and Engineering Design, John
Wiley & Son, Inc., 1994.
|
GADGET:
Algoritma Genetika
Algoritma Genetika
(biasa disingkat GA) adalah suatu metode optimasi dan simulasi yang perkembangannya
tidak bisa lepas dari paradigma evolusi yang ditunjukkan pertamam kali
oleh Charles Darwin (1809-1882) yang diteruskan
dalam perkembangan teori genetika. Evolusi Darwinian yang berbasis pada
konsep survival of the fittest menyatakan bahwa evolusi
jenis-jenis spesies makhluk hidup dan ekosistemnya terjadi karena seleksi
alam. Semakin adaptif sifat dari suatu individu dalam ekosistem maka kemungkinan
untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan semakin besar. Keturunan
dari spesies yang bertahan hidup akan mewarisi sifat-sifat dari induknya
dengan kemungkinan terjadi perubahan beberapa sifat antara induk dan keturunannya
melalui perkawinan dan mutasi genetika.
Teori genetika memodelkan
sifat-sifat bawaan makhluk hidup dari gen-gen yang diwariskan dari suatu
makhluk hidup kepada keturunannya. Setiap makhluk hidup mempunyai kumpulan
gen yang jumlahnya untuk setiap spesies adalah sama. Sekumpulan gen atau
kromosom mengandung cetak biru dari sifat suatu makhluk hidup secara terdistribusi.
Perubahan variasi dari kumpulan gen dalam kromosom, baik melalui perkawinan
atau mutasi, adalah basis dari perubahan sifat dasar spesies.
Dalam Algoritma Genetika,
kita menggunakan sifat-sifat dari proses genetika seperti perkawinan (cross-over)
dan mutasi. Melalui kedua proses inilah kita menggunakan banyak kegunaan
algoritma genetika dalam analisis sistem sosial.
CROSS-OVER
MUTASI
Secara paralel, paradigma
evolusi Darwinian berkembang juga di bidang ilmu lain. Sistem-sistem sosial,
ekonomi, budaya sebagai sistem dinamik dapat pula dipandang sebagai sistem
yang berevolusi. Dalam sistem ekonomi perubahan dari tingkah-laku, aksi
dan strategi dari para pelaku ekonomi dan pertumbuhan bentuk institusi
ekonomi dipandang sebagai sebuah sistem yang berevolusi. Dalam pemodelan
sistem politik sudah sangat biasa dipakai pemodelan diskrit: teori permainan
yang memodelkan perilaku pelaku-pelaku permainan sebagai agen-agen dengan
aksi dan strateginya. Kebertahanan-hidup tiap agen ditentukan oleh perilaku
sistem yang evolusioner. Perilaku sistem tersebut disusun oleh strategi
dan aksi dari agen tersebut.
Algoritma Genetika
ditemukan pertama kali pada tahun 1960. Algoritma Genetika merupakan salah
satu algoritma pemodelan evolusi (evolutionary modelling) yang
dikembangkan oleh John Holland pada dekade
1960 dan 1970-an dengan tujuan memodelkan perkembangan kemampuan adaptasi
sebuah sistem.
|
|
D.
J. BARTHOLOMEW, Stochastic Models for Social Process. John Wiley
& Sons, 1982.
R.
V. HOGG & T. A. CRAIG, Introduction to Mathematical Statistics,
Prentice Hall, 1995.
S.
KARLIN, H.M. TAYLOR, A first Course in Stochastic Processes, Academic
Press. Inc., 1994.
|
GADGET:
Stokastik
Proses stokastik
mempelajari urutan kejadian yang kemunculannya berdasarkan peluang tertentu.
Stokastik sebagai bentuk dinamik dari teori peluang berperan penting dalam
pemodelan, misalnya: fisika, biologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu lain. Stokastik
sebagai bentuk lain dari sebuah alat untuk melakukan prediksi, berbeda
dengan model persamaan yang bersifat deterministik, pada prediksi yang
menggunakan metode stokastik hasil yang akan diperoleh nantinya tidak
bersifat eksak tetapi dalam sebuah selang tertentu dengan tingkat kepercayaan
tertentu.
Banyak kejadian di
alam lebih bersifat stokastik, misalnya: banyaknya kecelakaan pada sebuah
tikungan dalam setahun, jumlah kelahiran dan kematian sebuah kabupaten
dalam setahun, fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar dalam seminggu, munculnya
hujan pada sabtu sore. Kejadian-kejadian tersebut bisa dimodelkan secara
deterministik, misalnya banyaknya kecelakaan sebagai fungsi dari sudut
lengkung dan tikungan, jumlah kelahiran dan kematian sebagai fungsi dari
jumlah penduduk, fluktuasi nilai rupiah sebagai fungsi dari inflasi, hujan
sebagai fungsi dari kelembaban.
Namun dengan pemodelan
secara deterministik murni akan membutuhkan banyak variabel untuk mendapatkan
gambaran yang nyata dari kejadian sesungguhnya. Dan banyaknya variabel
ini bisa mencapai tak hingga jika memperhitungkan bahwa setiap kemunculan
dari kejadian-kejadian diatas bersifat unik, memang benar dengan kemiringan
dan kelengkungan sudut tertentu dari sebuah tikungan akan menyebabkan
kecelakaan tetapi bagi tiap pengendara yang melewati tikungan tersebut
terjadinya kecelakaan tersebut tidak sama antara satu pengendara dengan
pengendara lain, selain ada variabel keahlian juga terdapat variabel keberuntungan,
dan sayangnya variabel keberuntungan lebih bersifat stokastik dari pada
deterministik.
Pemodelan secara
deterministik maupun secara stokastik keduanya sangat dibutuhkan dalam
menggambarkan perilaku alam dan agen-agen di dalamnya. Kedua pendekatan
saling melengkapi. Kekuatan deterministik pada penggambaran sebuah sistem
secara makro dan kekuatan stokastik pada penggambaran secara mikro dengan
memperlakukan setiap agen secara unik.
Hal stokastik yang
banyak dan sering menjadi gadget dalam analisis sosial adalah PROSES MARKOV,
PERSAMAAN CHAPMAN-KOLOMOGOROV, JALAN ACAK, dan GERAK BROWN.
|
|
R.
ALBERT & A-L. BARABASI, Statistical Mechanics of Complex Networks,
Rev. Mod. Phys. 74, 2002.
DUNCAN
WATTS, Six Degrees: The Science of a Connected Age, W.W.Norton
& Co., 2002.
|
GADGET:
Jaring Sosial Kompleks
Pada sistem-sistem
alam, jaringan ditemui di formasi protein, metabolisme, jaringan syaraf,
atau rantai makanan pada sebuah ekosistem. Pada sistem sosial, jejaring
ditemukan secara meyakinkan di struktur WWW, kolaborasi antar penulis
ilmiah, jaringan panggilan telepon, kolaborasi aktor dan aktris dalam
film, hingga merebaknya epidemi STD (sexually transmitted disease).
Temuan psikolog sosial,
Stanley Milgram-lah yang menyulut pendekatan
jaringan dengan pengayaan teori graf di kemudian hari untuk struktur sosial dengan ungkapan
terkenal, pemisahan enam derajat - sebuah ungkapan terkenal dari sastrawan John Guarre.
Artinya, hanya butuh enam orang saja untuk mengantarkan sebuah surat dari
seseorang di New York ke satu orang lain di Nebraska, meski si pengirim
dan yang dikirimi sama sekali tidak saling kenal sebelumnya. Secara formal,
sosiolog Amerika, Duncan Watts menyebut gejala
ini sebagai efek dunia-kecil.
Pendekatan ini biasanya
menggunakan teori graf dalam analisis matematis modern. Graf tersusun
atas noktah-noktah dan garis yang menghubungkan antar noktah, disebut
tepi graf. Penyelidikan terhadap graf dengan metode probabilistik baru
dipelopori oleh dua matematikawan Hungaria, Paul
Erdös dan Alfréd Rényi.
Sejak awal, dalam berurusan dengan graf, mereka menekankan pentingnya
pendekatan probabilistik dan akhirnya makin dipertajam dengan mekanika
statistik. Erdös dan Rényi menemukan bahwa untuk graf acak,
ada derajat keteraturan tertentu untuk kondisi graf tersebut yang spesifik.
|
Model
Dunia Kecil (oleh Watts & Strogatz). Jaring sosial merupakan
jaring DUNIA KECIL yang dapat dilihat sebagai TRANSISI FASA ATAS
TINGKAT KEACAKAN dari yang biasa (tidak acak) ke yang paling acak.
Menarik sekali karena model DUNIA KECIL ini ditemui secara empiris
di jaringan protein, jaringan listrik dan telepon, internet, hingga
jaringan antar bintang film.
|
Dalam jaringan internet,
misalnya, ada beberapa situs yang begitu dominan, begitu banyak terhubung
dengan halaman situs lain. Tapi yang mengejutkan adalah, gejala ini secara
empiris juga ditemukan pada metabolisme, backbone internet, hingga panggilan
telepon, dan yang lebih mengagetkan, semua kasus mengikuti distribusi
hukum pangkat yang sangat sederhana: p ~ k pangkat
-a dengan 2,1< a < 2,4. Belakangan, fisikawan Albert
László Barabási, Réka
Albert, dan Hawoong Jeong, menyebutkan
bahwa gejala ini disebut sebagai gejala JARING SKALA
BEBAS, yang berkenaan dengan distribusi hukum pangkat yang terkait
erat dengan fraktalitas, atau pengaturan-diri
secara pada kondisi kritis, atau transisi
fasa. Penamaan bebas-skala berasal dari ketiadaan karakteristik
skala apapun untuk didefinisikan dalam menerangkan sifat distribusinya.
Pertanyaannya, dalam
model graf tersebut, seperti apakah struktur jaring sosial keterhubungan
manusia? Penelitian tentang ini akan membawa kita kepada banyak sumbangan
sosiologi pada peradaban manusia: masalah persebaran penyakit, rumor,
gosip, dan inovasi teknologi.
|
JARING-JARING
TELEKOMUNIKASI DUNIA
|
|