SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU
  SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU: sosiologi pola membrojol!

Coba perhatikan sekelompok burung yang terbang dalam formasi. Beberapa spesies burung, secara kolektif membentuk huruf 'V'. Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah mereka memiliki 'pemimpin' yang mengaturnya? TIDAK! Jadi, apakah mereka memiliki 'pikiran kelompok'? TIDAK! Pada dasarnya mereka bergerak sebagai REAKSI atas perilaku/pergerakan dari burung yang ada disekitarnya (BURUNG TETANGGANYA). Hasilnya sungguh indah, dalam formasi 'V' tersebut mereka dapat melihat ke depan secara bersamaan, baik burung yang ada di depan maupun di belakang. Seolah tiap burung terhipnotis, tiap burung mengambil posisi masing-masing dan membentuk huruf 'V' di langit!

 
     
 
 
     
  Hal ini yang kita namakan pola membrojol (EMERGENCE), sesuatu yang muncul dalam proses kolektif (MAKRO) namun tak kelihatan pada tataran individu (MIKRO). Antara proses makro dan mikro terjadi hubungan yang NON-LINIER!  
     
 
 
     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C. W. REYNOLDS, "Flocks, Herds, and Schools: A Distributed Behavioral Model", Computational Graphics 21:25-34, 1987.

M. RESNICK, Termits, Turtles and Traffic Jams, MIT Press, 1997.

N. SAAM, Simulating the Micro-Macro Link: New Approaches to An Old Problem and Application to Military Coups, Sociological Methodology 29:43-79, 1999.

T. C. SCHELLING, "Dynamic Models of Segregetion", Journal of Mathematical Sociology 1:143-186, 1971.

HERBERT SIMON, The Sciences of the Artificial, MIT Press, 1998.


Jadi, ada 2 level deskripsi dalam semua pengamatan kita tentang sistem sosial, yaitu level MAKRO dan level MIKRO (=macro-micro linkage). Hal ini sebagaimana telah disinggung sebelum-sebelumnya telah dideteksi secara kualitatif oleh hampir seluruh teori sosial yang ada, baik fungsionalisme Durkheim, teori pertukaran Blau, hingga strukturasi Giddens. Inilah yang menjadi dasar dari penyatuan seluruh pecahan-pecahan teori sosial yang ada, baik itu ekonomi, politik, antropologi, hingga psikologi.

Sebagai contoh sederhana, coba misalnya pergerakan tiap individu burung-burung tersebut kita terapkan dalam 3 ATURAN SEDERHANA:

1. PEMISAHAN: Jangan terlalu dekat dengan obyek apapun termasuk burung lain.
2. JAJARAN: Usahakan menyamai kecepatan terbang sama dengan burung yang di sisi kiri atau kanan.
3. KOHESI: Terbanglah ke arah terbang burung yang ada di sisi paling depan dan tengah.

Alhasil, simulasi komputasi akan bergerak menujuk pola huruf 'V' dalam kondisi awal acak bagaimanapun. Bukankah ini sangat menarik, hanya dengan 3 aturan sederhana tersebut, maka kelompok burung membentuk huruf 'V' sebagai bentuk yang paling pas untuk mereka. Simulasi komputer, memungkinkan hal ini terjadi! Hubungan MAKRO-MIKRO yang tak linier dengan mudah dapat kita modelkan dalam model komputasi. Inilah dasar bergerak simulasi komputasional dalam konstruksi teori sosial. Inilah hal fundamental dalam sosiologi komputasional. Dalam sosiologi komputasional, hal ini dikenal dengan sebutan jenis PEMODELAN BERBASIS AGEN (Agent Based Model) atau PEMODELAN BERPUSAT PADA INDIVIDU (Individual-centered Model) atau PEMODELAN MASYARAKAT BUATAN (Artificial Society).